Kamis, 02 Agustus 2012

Novel Elang dan Bidadari sudah tersedia di Gramedia Matraman-Jakarta.

Alhamdulillah sudah terbit novel dengan nilai-nilai islami yang begitu universal dan menyentuh. Baru hari ini saya melihat dengan jelas sudah mejeng di toko buku Gramedia Matraman-Jakarta Pusat. Novel berjudul : Elang dan Bidadari. Kurang lebih begini sinopsisnya. Selamat menikmati.
***

“Jingga, kau pasti tahu maksudku kan? Apa kau sudah mencuri tulang rusukku? Jika ya, tolong simpan sejenak, hingga aku menemukan jalan agar kita bersama. Aku tahu selama kita berbeda agama, kita tak akan
bisa bersama, begitukan?”

“Kim Young-Han, tidak usah mempermainkan hatiku ataupun memberi harapan untukku. Jika kau masih berpikir untuk bisa bersamaku dengan masuk Islam, itu akan merusak niatmu. Pelajari Islam yang benar. Jika ada takdirmu yang harus kau jalani bersamaku, niscaya takdir itu tak akan berubah!” Serak, Jingga berusaha menahan tangis, semua rasa bercampur menjadi satu.

Young-Han membisu memandang taksi yang mengantar Jingga. “Ya...jika takdirku ada bersamamu...maka takdir itu akan kupinta untuk bisa bersamamu,” lirih Young-Han

***

Jingga, muslimah asal Indonesia yang mendapatkan kesempatan mengikuti program budaya Korea yang diadakan oleh HUFS (Hankuk University Foreign Studies), di Seoul-Korea Selatan. Jingga berusaha untuk tetap komitmen dengan norma dan nilai yang ia anut, meski di negara yang setengah penduduknya tidak beragama. Tapi di tengah-tengah miskinnya kehidupan Islam di sana, ia malah mendapat pelajaran berharga tentang nilai sebuah kerja keras yang mutlak beriringan dengan doa.

Kim Young-Han, pria sedingin es di kutub. Lulusan Universitas Paris 1 - Pantheon Sorbonne, Prancis, pengalamannya selama di Prancis itulah yang mengenalkan pada ajaran Islam dan awal ketertarikannya terhadap agama tauhid ini. Tapi ketertarikannya kepada Islam selama di Prancis tidak lantas mudah menjadikannya sebagai mualaf. Pulang ke Korea Selatan, ia masih tetap tidak memiliki pegangan agama yang jelas dan kembali menjalani hari-hari beratnya bersama dendam dan kebencian di masa lalu.

Di tanah ginseng itu mereka bertemu, berbenturan karakter tapi juga membuat untaian kisah yang akan banyak menuturkan tentang cinta yang sebenarnya. Akankah pertemuan itu membawa sebuah takdir yang sama dan bermuara pada cinta-Nya? Ataukah hanya sebagai mimpi kilat dan bersitan luka akan takdir yang harus mereka jalani masing-masing. Kisah ini tidak hanya bertutur tentang cinta, tapi juga kasih sayang mendalam antara keluarga, persahabatan, dan mimpi. Karena mimpi memang mutlak untuk terus diperjuangkan.

--------------------
Novel Terbaru Republika " Elang & Bidadari" Karya Puput Sekar.
Harga Rp. 55.000,-

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...