Minggu, 30 Desember 2012

Maryam, Kemampuan Menjaga Hati dan Menahan Pandangan.


Maryam, salah satu perempuan inspiratif yang begitu layak untuk diteladani. Dua ayat ini menjadi perenungan bersama. Beberapa hari yang lalu, belum lama saya kembali diingatkan dengan ayat ini. Ayat yang mengajarkan kita semua tentang begitu pentingnya menjaga hati.
Sahabat, tentulah di antara kita ada yang pernah mengalami perasaan kecenderungan terhadap seseorang, entah karena apa motifnya. Mungkin pastinya atas nama cinta, atau bisa jadi hanya nafsu yang menyamar menjadi cinta, sehingga kadang kita lupa bahwa bisa hadirnya sebagai ujian keimanan. Tapi terkadang sikap/tindakan bodoh yang sering kita lakukan. Tapi Allah begitu mencintai hamba-hambaNya dan tak ingin hambaNya berada dalam jurang kesesatan. Tiba-tiba saja teringat materi kemarin tentang tadabbur Surat Maryam. Maka, saya akan sedikit berbagi tentang dua ayat dari sikap Maryam yang patut kita tiru.
Ternyata wanita sekelas Maryam, yang dengan utuh menjaga kesuciannya pun diuji-diuji dengan hadirnya sesosok pria sempurna. Kedatangan malaikat Jibril yang mennyerupai seorang pemuda teramat sempurna (tampan).
Bisa dibayangkan, jika Nabi Yusuf saja dikatakan sebagai pria tampan yang menyerupai malaikat sudah mampu membuat Zulaikha dan istri para Mentri kebat-kebit hatinya, ini Maryam justru diuji dengan kedatangan seorang malaikat yang menyerupai pria yang sempurna. Weew..andai itu kita yang diuji, hanya sebatas wanita biasa akan seperti apa sikap kita? Tapi wanita sekelas Maryam menjadi teladan untuk semua mahluk keturunan Hawa, yang dia lakukan adalah berdoa memohon perlindungan pada Allah dari pria tadi. 
Semua itu bisa dilakukan Maryam tentu bukan secara instan, bertahun-tahun Maryam melakukan semuanya dengan latihan, mendekatkan diri pada Allah dan menahan pandangannya.
Wew, mendadak saya mendengar ini menjadi malu, menundukkan wajah, terpukul. Karena sadar atau tidak mungkin kita semua-saya-sering tergelincir pada urusan hati. Dan sebuah nasehat bijak dari surat Maryam ayat 18 “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”, itulah sikap Maryam. Memohon perlindungan pada Allah SWT. Kalau menurut seorang Ustadz, ayat ini mengandung pesan, bahwa wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan begitupun sebaliknya. Jika tempo hari kita mengalami sandungan dengan masalah hati, semoga kita termasuk orang-orang yang lekas sadar dan memperbaiki diri, sehingga Allah berkenan untuk memberikan limpahan ampunan dan petunjuknya. Sebab, lagi-lagi, karena kita hanya manusia biasa, belum sekelas Maryam, tempatnya alpa dan lupa. Tapi bukan berarti tak bisa mencontoh perilaku luar biasa sang wanita mulia.
Allahualambishowab

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...