Rabu, 14 Agustus 2013

Duka di Bumi Kinanah

Suasana di Mesir memang sedang panas, pasca Presiden Moorsi dikudeta. Sejak Ramadhan lalu, saudara-saudari kita seiman menjumpai syahidnya di sana. Di bumi Kinanah, ribuan nyawa melayang bertemu Rabbnya, semoga mereka bergelar syuhada. 


Ini atas nama kemanusiaan, kalau ada yang bertanya, kenapa kita mesti memikirkan umat Islam di sana? bukankah di sana hanyalah sebuah perebutan kekuasaan? perang saudara, yang mereka merasa benar masing-masing?

Bolehkah saya menjawab di sini, di tulisan saya ini. Saya ingat saat perbincangan dengan seorang teman yang pernah menanyakan seperti hal di atas, Mesir, di sana toh yang saling membunuh orang Islam, yang saling berebutan kekuasaan juga orang Islam, lantas siapa yang kita bela?

Saya terdiam sejenak, tapi saya perlahan mengatakan, entah benar atau tidak, sebab ilmu saya juga belum apa-apa. Memang yang berseteru orang Islam, tapi orang Islam macam apa yang tega membantai ratusan nyawa orang-orang yang hanya menuntut sebuah keadilan. Orang Islam macam apa yang tega membunuh wanita dan anak-anak yang ada di dalamnya. Orang Islam macam apa yang mengkudeta dengan bengis dan kejam, karena mereka haus kekuasaan. Allahualam, saya juga tidak terlalu paham apa-apa, maksud tulisan saya ini hanyalah sekedar meringis miris karena membaca update-an terbaru tentang berita di sana. 

Miris saya, ini masih bulan syawal, ketika kita di sini berkumpul dengan keluarga tercinta dan dengan panganan yang sangat menggiurkan, saudara-saudari kita di sana meregang nyawa, dibantai habis saat mereka berdemontrasi secara damai. Padahal mereka tak membawa senjata. 

Siapa paling benar, memang hanya Allah yang Maha Mengetahui, tapi mata kita juga bisa melihat jika itu sebuah kebenaran, maka malaikat akan menyeru pada penduduk di muka bumi, sebuah kebenaran kah pembantaian? atas nama apapun pembantaian tetap pembantaian. Siapapun pelakunya tetap saja itu adalah sebuah pembantaian. 

Derita itu masih belum sirna, di bumi Kinanah, bumi para anbiya, dan shalafusshalih. Dan mereka-zionis yahudi dibalik semua ini tertawa terbahak. Tapi janji Allah itu pasti, akan ada kemenangan untuk umat muslim di manapun berada. 

Kita di sini hanya bisa menonton, diam tak bisa bicara, apakah pedang-pedang kita telah patah? apakah penunjuk jalan telah membungkam? Allahualam, dan ini selemah-lemahnya keimanan, mungkin hanya doa, ya hanya doa saja untuk para syuhada di sana, dan sebuah rabithoh cinta untuk saudara-saudari kita di sana. 

"Allahummasurna ikhwana wa mujahidinaa fii Misr, fii Filistin, fii Suriah, fii kulii makan, wa fii kulli zaman."

Semoga Allah menurunkan bala tentara yang tak terlihat di sana, dan kita juga hanya bisa mengucap : Innalillahiwainnalillahi Raji'un.

Saudari, yuk Berjilbab ^^

Yang cantik2, yuk berhijab, jangan hanya saat Ramadhan saja menutup auratnya tapi selamanya, Allah senang lho sama anak muda yang berusaha taat pada perintahNya, meski sulit dan terseok.
Yang cantik2, berhijab yuk, sampai terjulur ke dada ya, bukan hanya sekedar biar wajahnya cantik, tapi biar hatinya juga makin cantik
Yang cantik2 berjilbab yuk...semua wanita itu fitrahnya cantik dan mulia, tapi kadang wanita itu sendiri yang membuat ia menjadi begini-begitu..begitu
Yang cantik-cantik yuk berjilbab, semata karena Allah, bukan sekedar ikutan trend perempuan berkerudung yang lenggak-lenggok di depan catwalk
Yang cantik2 berjilbab yuk, kalau kelakuan masih merasa minus, dan masih jauh dari taqwa, yakinlah Allah akan memudahkan dan menambah ketaqwaan, sama seperti sholat, kadang perilaku masih minus juga, sholat juga belum bisa khusyuk, tapi tetap harus sholat kan? karena itu kewajiban
Yang cantik-cantik, yuk berjilbab, memang bukan berarti yang berjilbab sudah sholehah, tapi setidaknya yang ingin jadi sholehah Insya Allah berjilbab
Yang cantik-cantik, yuk berjilbab, jilbab itu menentramkan, dan kita lebih mudah dikenali identitas sebagai seorang muslimah. 

Allahualambishowab ^^

Rabu, 07 Agustus 2013

Antara Kekhawatiran,Harapan, dan Ied Mubarak

"Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar | Laa ilaaha illa Allah, wa Allahuakbar | Allahuakbar wa lillahi al-hamd"
Gema takbir berkumandang di segala penjuru negeri, dan Ramadhan pun pergi meninggalkan kita semua. Ada sebersit rasa kekhawatiran dan harapan. Khawatir, apakah kita termasuk orang-orang yang mendapat limpahan rahmat dan ampunan ataukah Ramadhan ini hanya terlewati begitu saja? Bagaimana dengan doa-doa dan pengharapan kita di Ramadhan ini? Bagaimana dengan nasib ibadah-ibadah kita? ya... sesungguhnya itu memang hak preogatif Allah dalam menilai hamba-hambaNya di Ramadhan kali ini. Harapan, besar kita berharap semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang menadapat limpahan ampunan dan rahmatNya. Dan besar harapan kita untuk bisa bertemu dan merasakan kemuliaan Ramadhan di tahun depan.
Idul Fitri ini, seharusnya tidak dimaknai dengan pesta pora dan hura-hura, juga bukan terletak pada pijaran kembang api dan suara pekak petasan. Juga bukan pada pangan yang tersaji mewah di meja makan, apalagi pakaian baru untuk dipamerkan. Sungguh bukan itu, berkumpul dengan handai tauladan tercinta sungguh merupakan sebuah nikmat ukhuwah yang Allah berikan saat hari raya, yang mestinya juga tidak hanya saat Idul Fitri saja. 
Sahabat, ada perasaan mengharu biru saat gema takbir terdengar, itu tandanya kita mulai berjibaku dengan segala dera dan bersiap bertarung di sebelas bulan ke depan. Yang semoga semangat Ramadhan cukup menjadi amunisi kita di sebelas bulan berikutnya. Sungguh, di belahan bumi Allah yang lain, jauh di sana, ada ribuan umat Islam yang merasakan Idul Fitri dalam kondisi terhimpit, ketika dentuman bom, ancaman perang, dan segala kondisi yang memprihatinkan. Pun tidak usah jauh menengok ke belahan bumi di sana, tengok saudara di sekitar kita, mungkin ada yang menikmati hari raya dengan segala keterbatasan yang ada. 
Alakulihal,apapun itu semoga Allah menerima ibadah kita. Taqobballahuminna waminkum, Taqobbal yaa kariim. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan, dan bisa beribadah dengan lebih baik lagi. Eid Mubarak. Mohon maaf untuk segala alpa dan khilaf yang pernah tergores.

WallahualamBishowab

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...