Rabu, 17 September 2014

I Love You, Because Allah

"Lo selalu inget Put sama kejadian yang dah belasan tahun silam...," kata Mila
"Ya, dan lo selalu lupa sama apa-apa yang udah lewat," jawabku kalem-kalem keren.


Cerita ini bermula dari senin kemarin. Mila-sobat saat masa-masa susah senang bahagia enggak ada batasan yang nyata (baca: jaman kuliah), dia datang ke rumah saya, membawa kabar duka. Ayahnya Sri --teman sekelas kami di kampus--meninggal dunia. So, tanpa pikir panjang (telepon suami dulu sih kalo mau ta'ziah, hehe), capcus lah saya n Mila ke Tanjung Barat (meski yeah, well, kayak kebiasaan yang udah-udah dibonceng Mila, dan ini beneran super enggak keren, hehe) 

Sampai Tanjung Barat, masih banyak tamu, jenazah ayahnya Sri sudah dimakamkan. Ketemu Sri dan keluarga, cupika cupiki, peluk-peluk, sambil ucapin belasungkawa. Sri alhamdulillah tabah, kondisi fisik dan psikisnya terlihat stabil. Dan di moment ini tanpa sadar kita nostalgiaan, cerita ngalor ngidul, pastinya ya itu mengulik lagi jaman-jaman susah senang bahagia enggak ada batasan yang jelas. 

Hm, dan ternyata kami sudah bersahabat dua belas tahun lamanya, didera beragam rasa, didera bermacam kesibukan. Ikrar cinta I love You because Allah yang dulu sering kami ucapkan saat bersama masih terngiang jelas,  serasa semua baru kemarin saja.

Agustus 2002, kami dipertemukan di satu ruang kelas. Ruang 315, yang kata senior waktu itu sih ruang kelas tersebut milik jurusan Geografi. Oh ..hooh lah, saya kan emang daftarnya jadi mahasiswa Geografi UNJ (bukan mahasiswa Sejarah, or yang laen, so dah pasti dikumpulinnya di kelasnya Geografi.  Di ruang itu, ketemu senior-senior yang beragam gaya, wajah, dan karakter. Dan yang terpenting adalah pertemuan dengan wajah-wajah baru satu perjuangan, duduk lesehan di bawah, tampang cupu, bau-bau SMA (termasuk saya).

Tanggal 15 Agustus 2002 tepatnya, saat briefing untuk persiapan MPA (Masa Pengenalan Akademik) ya sebenernya sih judulnya ospek... :P. Kirain sih yang namanya briefing itu paling cuma beberapa jam, enggak taunya seharian--(metong :P) penyiksaan dimulai dari jam delapan pagi sampai jam lima sore (sebel sama senior). Nah di hari itu munculah nama-nama mahluk yang cupu-cupu. Ada:  Ade siti, Ade Zaenal (Jae), Ade Setiadi (Gondrong), Dewo, Intan, Ira, Eka, Esti, Yayah, Ade Tarya (Tarjo), Akis, Sri, Ikhmah, Pati (udah almarhumah), Mae, Uswah, Atun, Nining, Rakhma, Arin, Bondan (kepala suku), Nita, Kokom, Iid, Hendra (Moncos/Monos), Denny, Hadi, Agus, Iwo, Sam, Ula, Elly, Siti, saya sendiri,  dan terakhir Miftah (masuk tanggal 16 Agustus 2002, mangkir di briefing pertama)

Selanjutnya, kami beradaptasi. Mulai dari yang sikapnya begini begitu sampai yang freak banget diliatnya. Tapi apapun itu tetap menyenangkan. Ah, dan kesenangan itu terus berlanjut, tidak hanya di bangku kuliah, di kantin, di perpus, di laboratorium alamnya geografi (kuliah lapangan) , di sekretariat BEMJ, di musholla, di kosan teman (numpang ngerjain tugas, makan plus bobo siang kalau nggak ada kuliah dan nggak ada rapat-rapat siluman ;) ) hingga di arena pendadaran (ruang sidang yang horror) 
Ya begitulah kira-kira. Selama empat tahun setengah, saya bareng mereka di satu gedung. Mahluk-mahluk cupu itu akhirnya bermetamorfosis jadi mahluk-mahluk keren berkarakter. Menapak jejak masing-masing. Satu persatu mengepakkan sayap di tempat berbeda. Kami terpisah jarak, dan ruang.

Kembali lagi ke Mila dan Sri. Dan saat-saat saya menukil kenangan bersama mereka, menjadi sesuatu yang menyegarkan bagi kami. Bahkan sesuatu yang dulunya terasa pahit pun tetap menarik untuk diceritakan dan dinikmati. 

Hingga Mila mengatakan, "Lo selalu ingat apa yang pernah terjadi Putse,"
Sri hanya tersenyum genit, dan langsung saya tegaskan, "Ya dong, dan lo selalu lupa sama apa yang udah lewat, tapi kalau gue ungkap gini lo jadi inget lagi kan?" jawabku kalem-kalem keren.

Dan asal kalian tahu saja, cerita ini akan menarik untuk dibukukan, "Mahluk-mahluk Manis di Ruang 315."

--------karena kalian begitu berharga. Love you because Allah....itu yang sering kami ucapkan disela-sela kebersamaan kami-------------------------------------------------------------------------------------

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...