Minggu, 08 Desember 2013

Saya, Abang ojek, Nasehatnya, dan Perenungan

Ah, sudah lama saya tidak "berkicau" di blog kecuali hanya nulis puisi-puisi amburadul (ups curcol lagi) Hm, kali ini mau bicara tentang kita. Kita? ya kita, kita yang menjadi pembahasan.
 
Kemarin, saya pulang dari sekolah, sore sekali, di tengah kerjaan yang numpuk. Karena sore dan  sudah gelap, terpaksalah saya naik ojek. Perjalanan lumayan jauh, tukang ojek mulai buka suara. Awalnya hanya bertanya mulai kapan saya ngajar di sekolah itu, kenapa saya tertarik untuk menjadi guru, dan bla..bla..bla... Saya menanggapi saja pertanyaan Abang ojek dengan santai. Malah saya bilang, "Saya masih guru jadi-jadian Bang, hehe,"

Awalnya pembicaraan ringan-ringan saja. Lama-lama, tanpa sadar mungkin, kalimat bijak meluncur dari mulut Abang ojek. "Mbak, kadang kita tidak pernah tahu apa yang namanya takdir. Kita kadang menilai orang hanya dari lahirnya saja, dari yang tampak pada luar. Misalnya, Mbak bisa saja kesal sama murid Mbak yang bandel, tapi bisa jadi Mbak, murid Mbak itu suatu saat justru yang akan menolong Mbak."
 
Glek...sampai kalimat ini saya diam, tapi mengangguk-angguk. Abang ojek bicara lagi. Macam-macam pembicaraannya. Intinya masih seputar kita yang sering menilai orang dari luarnya saja. Dia bahkan mengingatkan saya, sebagai perempuan agar berhati-hati melakukan penilaian pada orang lain. Saya diam dan tertawa kecil saja, tapi dalam hati masih berpikir keras apa yang Abang ojek itu katakan.
 
Mungkin benar, benar sekali, kadang kita terpukau pada tampilan fisik, tutur lembut, atau malah bergidik ngeri dengan tampilan sangar, dan tak suka dengan tutur kasar. Ah, manusiawi, bukan begitukah dunia ini? simple, saya tidak mau pusing dengan segala penilaian. Sungguh hanya Allah sebaik-baiknya penilai, dan manusia(mungkin) hanya menduga-duga, yang bisa saja benar, bisa juga salah.
 
Tapi pembicaraan Abang ojek tadi saya rekam kuat-kuat dalam memory saya yang kadang suka lari-larian ini. Kalimatnya membuat saya berpikir. Dan inilah cara Allah memberi pelajaran-pelajaran penting pada hambaNya, pelajaran yang tidak akan kita dapatkan di bangku sekolah, atau di majelis-majelis ilmu lainnya, pelajaran yang bahkan bisa di mana saja dan oleh siapa saja.
 
Bukankah sejatinya, semua di muka bumi adalah pelajaran?
Dan bisa jadi, bukan begitukah kita? (saya khususnya-bisa jadi) senang menilai-nilai seseorang.
 
-Allahualambishowab-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...