Selasa, 09 Juli 2013

Tunjukkan Ramadhanmu.

Alhamdulillah masih dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini.. 

Bukan hanya sekedar senang saat kita bertemu Ramadhan, tapi juga bersyukur. Bersyukur masih bisa menghirup napas Ramadhan. Bulan yang segala doa terijabah. Menyiapkan targetan ibadah terbaik yang akan kita persembahkan sebagai bukti syukur kita masih bertemu Ramadhan. Dan tentunya juga semoga tetap teraplikasi di sebelas bulan ke depan. Rindu saat-saat syahdu bermunajat kepadaNya, ditemani para malaikat yang menjadi saksi, saat semua permasalahan diri kita adukan kepada Sang Pemilik semesta, dan mulai nanti malam, sayup-sayup suara membangunkan sahur dan setelah itu diiringi murotal Alquran terdengar dari masjid menemani saat kita menyiapkan sahur untuk keluarga tercinta, lantas dilanjut dengan berdua-dua dengan kita dan Sang Khalik mengharap ampunan dan memohon banyak pengharapan. 

Beraneka daftar permintaan kita, padahal selama puasa, duhai..kita sering kali alpa menahan segala yang bisa mengurangi nilai puasa di hadapanNya. Apalah arti meminta tanpa disertai rayuan yang sesungguhnya bukan Allah yang membutuhkannya, tetapi kita, kitalah yang membutuhkan segala limpahan rahmat dan ampunanNya. Namun, karena kita manusia lemah yang terlalu sering memperturutkan hawa nafsu sebagai kawan, maka di Ramadhan ini ada saja alpa yang membuat kita lupa dan masih saja menggandeng hawa nafsu tersebut. 

Tak perlu repot memikirkan apakah doa kita akan terijabah atau tidak, tugas kita adalah terus meminta, merengek, seraya menghamba. Larut dalam permintaan dan sekuat tenaga menunjukkan usaha-usaha agar Allah tersenyum melihat ibadah yang kita usahakan, meski terselip cacat, dan tampak tak sempurna. Tapi bukankah Allah selalu melihat proses? tidak hanya hasil semata?

Ramadhan kali ini datang bersama rintikan hujan, itu tanda rahmat turun bersama hujan mengiringi Ramadhan ini. Bagi saya, Ramadhan adalah jawaban atas segala pertanyaan dan keluh kesah selama sebelas bulan lalu, juga akan ada cerita penuh hikmah dalam tiap nafasnya. Semoga Ramadhan kali ini pun merangkai hikmah dan senyuman tersendiri. Begitu juga dengan sahabat.

So, tunjukkan Ramadhanmu, tunjukkan pada Rabbmu. Ramadhan yang lebih baik dari Ramadhan yang lalu. Bulan pengharapan dan penghambaan. Sebaik-baik bulan dari sebelas bulan sebelumnya. Semoga Ramadhan kali ini begitu berarti, dan tidak lewat begitu saja. Membekas, menghujam, dalam sanubari. Bukankah ini pengharapan kita  semua??

Selamat berpuasa kawan...^^



Allahulam bishowab.

(kala hujan di cawang)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...