Sabtu, 05 Juli 2014

Racauan Jelang 9 Juli

Hari-hari jelang 9 Juli 2014. Hari dimana warga negara Indonesia memilih pemimpin mereka. Awalnya saya sangat-sangat tidak peduli dengan apa yang terjadi. Berusaha menutup mata dan telinga dengan segala isu yang beredar di luar sana. Ah, bukan kah ini sejenis ritual lima tahunan? Siapapun yang akan menjadi pemimpin sepertinya akan sulit memberikan perubahan signifikan pada negara ini. Sorak-sorai acara debat yang terus diperbincangkan, mulai di warung kopi, warung nasi, bahkan mungkin di warung remang-remang. Mulai di pangkalan truk, pangkalan bus, pangkalan udara, pangkalan ojek, hingga di pangkalan militer (tentunya kasak-kusuk--sebab itu zona netral). Tak pelak, pembicaraan pun ramai di seluruh media, hingga media sosial. Semua orang di negara ini mendadak berubah bak pengamat politik, pun mendadak menjadi politisi praktis. 

Ya, semua ini lumrah, sebab suhu perpolitikan di bumi pertiwi sedang memanas. Hingga ada seorang kawan yang dengan gemas mengatakan ini urusan ideologis! Para pendukung yang saling mengejek capres sebelah, memberikan sebuah paparan yang entah fakta, data, atau isu. Entah, semua ini sama sekali tak bisa saya ketahui. Tapi yang jelas, kampanye hitam dan abu-abu bertebaran di negara yang katanya memiliki nilai toleransi yang tinggi. Ketidakberadaban ternyata ada di tengah ideologi Pancasila yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab"

Ah, andai-andai para perumus-perumus ideologi bangsa ini melihat di langit sana (Ir. Soekarno, Muh Yamin, dan Soepomo) mereka pasti menangis. Sebab ternyata berpeluh-peluh orang-orang hebat ini menghasilkan sesuatu yang besar untuk bangsa ini ternyata hanya terpakai sebatas di bangku sekolahan saja. Nyatanya bagaimana dalam implementasi sehari-hari?

Tuh kan, saya juga mendadak jadi sok pengamat ideologis begini, sok Pancasilais, padahal bisa jadi saya juga tak terlalu paham benar dengan apa itu ideologi negara yang dirumuskan oleh Ir Soekarno dkk. Bukan saya skeptis, sinis, apatis, apalagi anarkis, Tulisan ini hanya sekedar peramai suasana, pemanas, tim hore, meski entah siapa yang saya berikan tepukan tangan. Tunggu tanggal 9 Juli 2014, akan seramai dan semeriah apa pesta demokrasi di negeri ini?????

(Allahulambishowab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...