Sudah
sering dengerkan sebutan ospek? Akronim dari Orientasi Pengenalan
Kampus. Atau malah ada beberapa sahabat yang lagi diospek. Hm, ya ospek masih jadi sesuatu yang tidak disukai oleh mahasiswa
baru. Tapi tidak ada pilihan selain harus menjalani ospek. Dari pada
kelak dikemudian hari jadi masalah. Dimarahi senior gara-gara enggak
ikutan ospek atau mendapat teror karena kita mangkir dari ospek (ihh
enggak segitunya kaleee) Kadang, mahasiswa baru beranggapan seperti itu
karena tidak mendapat informasi yang benar mengenai ospek. Sehingga
sudah melebelkan ospek sebagai sesuatu yang menyeramkan, ajang balas
dendamnya senior, ajang bentak-bentakan, dikerjain habis-habisan,
didandanin sejelek mungkin. Aiihhh pokoknya enggak enaklah ikutan ospek.
Tapi adakah pilihan untuk tidak ikut ospek?
Entahlah tergantung
pilihan masing-masing. Tapi bagi saya sekarang jawabannya adalah tidak!
Tidak ada pilihan lain, selain mengikuti ospek. Sebaiknya ospek kita
ikuti, sekarang paradigmanya dibalik, kalo ospek kan biasanya senior yang ngerjain junior, coba sekali-kali deh junior yang ngerjain senior, bikin seniornya pegel dan kapok jadi panitia ospek...hihihi ngajarin jelek..ups..piss ya para senior.
Tapi ternyata, tahukah sahabat bahwa ada manfaat luar biasa dibalik itu. Mahasiwa bisa menjadikan ospek sebagai ajang menunjukan
potensi diri, ajang uji nyali, ajang ngukur kekuatan mental, ajang uji
kecerdasan dan intelektual, ajang belajar bersosialisaasi baik dengan
sesama mahasiswa baru ataupun senior, ajang menunjukkan kreativitas, ajang membangun kebersamaan dengan sesama mahasiswa baru, ajang adu wawasan (hehe umur
boleh tua senior tapi wawasan harus banyakan juniornya dong) dan masih
banyak lagi. Walau sebenarnya saat kita ospek emang susyeh bener buat positif thinking saat kita berada dalam tekanan pasti yang ada kita malah negative thinking. Nah itulah pelajaran berharganya. Dan tahukah sahabat, sesungguhnya ospek adalah latihan kecil untuk menguji kemampuan kita bagaimana caranya tahan terhadap tekanan yang lebih berat ke depannya.
Saya jadi ingat, sekitar bulan Agustus 2002 di kampus hijau dulu. Ospek dikenal dengan sebutan
MPA singkatan dari Masa Pengenalan Akademik di UNJ. Judulnya sih baik,
pengenalan akademik, jadi kita sebagai mahasiswa baru harus bener-bener
kenal tuh sama kampus dan pernak-perniknya. Apalagi urusan akademik,
penting dan tak bisa diganggu gugat. Kampus itu tidak sama dengan sekolah.
Jadi dunia kampus yang benar-benar baru perlu disosialisasikan sama
senior-senior sebagai fasilitator. Mengenal fasilitas kampus, mengenal
dosen-dosen, mengenal cara belajar di kampus, mengenal kelengkapan
administratif mahasiswa. Makanya kegiatan MPA tidak bisa dihapuskan
begitu saja, karena banyak manfaat di balik itu.
Awal
saya mendaftar ulang secara administratif setelah dinyatakan diterima
di kampus negeri itu selanjutnya saya memaksakan diri untuk mengetahui
info yang berkaitan dengan tahapan sebagai mahasiwa baru termasuk MPA.
Semua sudah terpampang di papan pengumuman dekat ruang administrasi.
Misalnya untuk mahasiswa jurusan A diharapkan datang ke gedung X untuk
lapor diri dan wawancara. Itupun yang saya lakukan di awal , mengikuti
posedur yang berlaku. Judulnya MPA, rangkaian acaranya cuma lima hari
tapi tetep aja berasa lima tahun. Dua hari pertama diawali dengan briefing. Namanya aja briefing kirain cuma bentar paling lama dua atau tiga jam eh ternyata briefing malah sampai sore. Bayangin dari jam delapan pagi sampai jam empat sore. Saat briefing
aja aroma “penyiksaan” udah dimulai. Kita disuruh baris kayak ikan pindang, dijejer rapi per kelompok. Suruh bawa ini-itu pada saat MPA
nanti. Disuruh juga pakai kostum ini-itu untuk MPA. Kostumnya udah pasti
nyentrik dan bikin malu. Disuruh ngapalin lagu-lagu perjuangan. Wew
lagu perjuangan apaan tuh? tadinya saya pikir lagu perjuangan macam
Hari Merdeka, Satu Nusa Satu Bangsa, Bangun Pemuda ehhh enggak taunya
bukan itu semua. Ooh ternyata lagu perjuangan ala mahasiswa yang sering
dipake buat demo-demo di jalan. Hihihi salah sangka, kirain lagu
perjuangan kemerdekaan. Bahkan sampai sekarang saya jadi masih hafal
lagunya lho. Padahal waktu itu judulnya berasa asing banget di telinga.
Seperti : Totalitas Perjuangan, Buruh Tani, Hitam Putih, Mars Aksi.
Wiihh sumpah susah banget dalam waktu dua hari harus ngapalin lagu
perjuangan. Terus harus hapal Mars Universitas ditambah yel-yel buat
penyemangat dengan aksi panggung yang amit-amit kalau diperagain juga
bikin malu, dan lucu pas diinget, hehehe. Yang berasa saat itu adalah capek. Baru
dua hari udah capek fisik, juga capek hati. Seksi keamanan ngomel-ngomel
terus. Enggak takut tensi darahnya naik apa ya? Kirain ya yang namanya seksi
keamanan itu mengamankan agar acara berjalan sukses. Ternyata seksi
keamanan malah enggak bikin aman buat kita para mahasiswa baru. Salah
nyanyi dibentak, salah gaya dibentak, enggak kompak dibentak, ngantuk
juga dibentak. Hehehe emang keamanan itu tugasnya buat ngebentak. Mereka
beneran mengamankan acara agar mahasiswa baru jangan berlaku indisipliner
versi mereka. Saya jadi mikir kalau terus-terusan dibentak gini sungguh
ini akan membahayakan jiwa dan raga (cieeeelaaahhh…hihihihi). Ada
perasaan malas ikut MPA. Mundur ajalah dari MPA. Toh enggak masalah kok.
Tapi setelah saya pikir lagi, masa saya kalah sama emosi diri. Baru
dibentak aja udah KO, apalagi kalau mendapat perlakuan lebih buruk dari
itu. Berbekal tekad untuk mengukur mental dan semua yang telah saya
tulis di awal, maka saya mengikuti MPA. Wow kostumnya bikin malu juga.
Kita disuruh pake baju kuning ngejreng, topi dari bola yang dibelah dan
dilengkapi kacamata hitam. Kaos kaki yang beda warna kanan dan kirinya.
Tas dari karung goni dengan tali rafia sebagai cangklongannya. Sumpah,
asli norak. Alamaaaaak.. jam setengah enam pagi sudah harus sampai
lokasi. Olahraga dan sarapan pagi. Badan bau keringat dan matahari.
Sarapan pake susu yang kita suruh bawa plus Roti Sedimen. Ihh apaan tuh
Roti Sedimen? Awalnya juga enggak tau tapi kita dikasih tau sama kakak
mentor yang baik hati. Kakak mentor selalu membantu kami dalam
mneyelesaikan permasalahan yang diberi oleh panitia MPA. Ternyata Roti
Sedimen itu roti tawar dengan tiga lapisan. Kayak batu sedimen kan
berlapis-lapis. Lapisan pertama isinya saos dan telur, lapisan kedua
isinya mentega dan mesis. Lapisan ketiga isinya keju. Rasa
dicampur-campur bukannya enak malah bikin enek, tapi enggak ada pilihan
harus dimakan, atau kita kelaparan. Perjuangan masih panjang masih harus
menjalani MPA sampai jam enam sore. Repot kalau kelaperan ditengah
hari. Bisa teler. Lagipula kalau kita nekat enggak makan bisa-bisa kena
marah seksi keamanan.
Masalah
kostum juga jadi perhatian serius. Salah warna dikit aja kena hukum.
Misalnya disuruh pake kuning terang, eh karena bajunya dah pudar jadi
enggak ngejreng lagi. Itu juga kena hukuman tuh. Tapi prinsip saya
biarlah kena hukuman, toh hukuman yang kita terima masih batas
kewajaran, paling dibentak dan dikerjain. Mereka enggak akan sampai
mukul atau nendang. Masalah pernak-pernik kostum saya punya kisah yang
akan selalu teringat dalam memory saya. Mahasiswa baru harus memakai
kacamata hitam. Saya tidak punya kacamata hitam, malas pinjem, juga
males beli. Judulnya males deh, ngapain bela-belain sesuatu yang enggak penting. Nanti kalau ditanya sama seksi keamanan bilang aja enggak punya.
Dapet hukuman juga enggak apa-apa (emang niat bikin senior kesel, heheh) Nah kebetulan saya punya kacamata
netral yang bening. Seketika itu saya dapat ide untuk mewarnai kacamata
bening saya dengan spidol warna hitam. Sayangnya spidol yang saya punya
bukan spidol permanen. Alias spidol yang mudah terhapus. Tapi untuk
jaga-jaga spidol itu akan saya bawa. Nanti kalau luntur gampang tinggal
dikasih spidol lagi. Itu rencana saya. Kacamata bening yang saya warnai
hitam sudah terpakai. Tapi, kejadian memalukan memang harus saya alami.
Spidol pada kacamata saya luntur, warnanya jadi enggak hitam lagi. Terus
sisa-sisa lunturnya masih ada. Ahh.. rupanya saya lupa untuk mewarnai
kacamata saya agar tampak selalu hitam. Malangnya kejadian ini terlihat
sama salah satu seksi keamanan. Yeah, bagusnya dia tidak marah tapi dia
malah ngakak. Dan saya melongo karenanya.
Sahabat,
ospek atau MPA bukan untuk ditakuti tapi untuk dinikmati. Nikmati aja
prosesnya. Di sana kita bisa marah karena lelah, tapi kita bisa
tersenyum karena senang. Senior tidak semuanya berperan sebagai orang
yang memberi tekanan tetapi ada juga senior yang baik, yang mengajarkan
kita untuk selalu sabar dan tabah selama menghadapi MPA. Sukses, niat saya buat sedikit "ngeselin" senior terlaksana. Hehe, tapi itu untuk hal-hal yang saya anggap benar akan saya
perjuangkan, tapi kalau saya salah ya ciut juga sih..hihiihi.
Sahabat, MPA
atau ospek hanya bagian dari latihan kecil dan bersifat semu.
Perjuangan selanjutnya adalah disaat-saat kita kuliah berinteraksi
dengan karakter dosen, senior, teman dan seluruh stekholder
akademika yang lebih beragam. Namun selayaknya bayi dia belajar
merangkak dulu sebelum akhirnya dia bisa berjalan. Mahasiswa baru
belajar dari yang kecil dulu melalui ospek untuk bisa melalui sesuatu
yang besar, yang lebih berat tentunya.
Untuk
tahun selanjutnya andai sahabat terpilih jadi panitia ospek enggak perlu
dendam sama mahasiswa baru. Dendam enggak ada gunanya, sebaiknya malah membantu mahasiswa baru melakukan apa yang masih mereka belum ketahui, pahala juga lho. Dan sebenarnya juga, yang dilakukan oleh senior galak itu
juga cuma rekayasa. Bahasa kerennya tuntutan peran gitu macem
artis-artis kejar tayang. Yang enggak enak-enak kala ospek ditinggal aja
saat penutupan. Nah baru deh yang baik-baik saat ospek yang kita bawa
pulang untuk bekal dan pengalaman kita di lain waktu.
So…Ospek bukanlah sesuatu yang menakutkan tapi itu sebagai sesuatu yang menyenangkan. Dan jangan pernah takut dengan senior, pede aja deh, hareeee geneee udah enggak ada lagi senioritas, yang ada itu hanyalah produktivitas. Jangan takut bicara dan bersikap jika ada perlakuan senior kita yang melanggar rambu-rambu kesopanan dan susila, segera laporkan kepada petugas-petugas terkait.
-wallahualambishowab-
-Happy ospek buat calon mahasiswa-
hari pertama MPA pake baju apa & bawa apa aja?
BalasHapushari pertama MPA dateng jam berapa?
hari pertama MPA boleh bawa motor ga?
Ka yang kacamata di spidolin ngakak abis :v
BalasHapusiya nih hadeeh sya keliatan freak banget waktu itu..heheh..salam kenal juga, makasih sudah membaca :)
Hapus