Kamis, 07 Februari 2013

Banyak Cara Mengaktualisasikan Diri, Banyak Cara Menjadi Bahagia



"Enggak pengen lanjut S2?" tanya seorang teman. Saya menggeleng dan tersenyum. 
Saya ingin sesuatu yang lain, bukan lagi S2. Bagi saya pendidikan itu memang penting, menuntut ilmu itu ibadah, tapi tidak harus di bangku perkuliahan kan? dengan kibaran prestise akan gelar yang berada di belakang nama kita. Rasanya bukan itu yang saya cari kini. Orientasi saya tidak lagi seperti itu, belajar itu sepanjang masa, seumur hidup. Saya bertanya pada diri, untuk apa S2 jika hanya sekedar prestise, untuk jadi dosen? untuk dapat tunjangan jabatan nantinya? nambahin cum? Ah orientasi saya sepertinya sudah berubah.

Dulu memang saya masih berpikir untuk lanjut studi pascasarjana. Di luar negeri malah, atau di Indonesia asalkan dapet beasiswa. Selanjutnya saya ingin melamar jadi dosen. Itupun kalau diterima di sebuah universitas. Hehe. Atau melamar di sebuah lembaga penelitian, dan saya siap jadi peneliti yang akan bertugas di mana saja. Tapi sekarang? mimpi itu bergeser, ada mimpi yang lebih tinggi dari hanya sekedar lanjut pascasarjana. Bukan saya tidak lagi mementingkan pendidikan, bukan. Justru saya akan mendukung orang-orang tercinta saya nanti untuk menggapai pendidikan setinggi mungkin. Anak-anak saya, kelak. Tapi memang harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Mencari ilmu bukan hanya sekedar memuaskan diri dengan gelar-gelar di belakang nama kita. Juga bukan saya menyerah pada "ganasnya" kehidupan. Sekali lagi, ada mimpi yang lebih tinggi yang ingin saya raih. Yang membutuhkan fokus kerja lebih besar.

Kaki saya sudah mantap pada pilihan saya. Menulis, untuk bisa menyebarkan nilai yang mungkin karena keterbatasan saya, saya hanya bisa menyebarkannya lewat tulisan. Menulis, ini ladang amal saya. Ini cara saya menyebarkan bahwa Islam begitu indah. Andai buku saya tidak menjadi best seller, tak mengapa, asalkan beberapa yang membacanya tahu dan paham bahwa Islam begitu indah dan sumber kebaikan. Saya ingat kata seorang teman, lebih baik buku kita dibaca oleh satu orang asalkan mempengaruhi kehidupan orang tersebut dan menjadi sebuah kebaikan, daripada dibaca banyak orang tapi sama sekali tidak berefek apa-apa, kecuali hanya sekadar sebagai hiburan semata. Ya, teman saya benar sekali. Memang itulah impian besar saya kini, menulis, berbagi kebaikan yang saya tahu, inginnya saya juga menjadi baik karena saya yang menulisnya, jangan sampai kelak saya tidak sanggup mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya tulis ini. Pun inginnya mengajak orang lain sama-sama baik.

Ke depan pun saya malah berpikir untuk punya kedai bubur ayam. Salah satu motivasinya, karena saya memang pecinta kuliner tersebut. Berwirausaha. Menciptakan lapangan pekerajaan, bukan lagi terus-terusan bekerja untuk orang lain. Berdagang adalah pekerjaan yang menyenangkan bukan? Kita tidak harus selamanya jadi orang gajian ya. Kerja keras untuk kerja cerdas.

Hmm..,yang pasti saya sudah cukup bahagia dengan bisa terus menulis seperti sekarang ini, mensyukuri hidup yang Allah beri dan terus mengaktualisasikan diri dengan cara yang berbeda. Sambil berusaha sekuat tenaga mewujudkan mimpi-mimpi yang masih terpenggal. So, tidak harus lanjut S2 kan? Banyak pilihan cara untuk bisa mengaktualisasi diri untuk tetap menjadi bahagia. ^^
Allahualambishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Sulit Mengelola Ide

Malam ini saya hanya sekedar berbagi  ringan tentang permasalahan ide. Tulisan ini didasari oleh pengalaman pribadi yang bertahun-tahun...