Semua yang baik memang terasa begitu lambat,begitu terombang-ambing
oleh keadaaan yang semestinya, yang tak perlu untuk diikuti, diratapi
ataupun disesali. Cukuplah untuk sebuah pelajaran dan pengharapan.
“Kita telah memilih untuk menguatkan azam.Melakukan yang terbaik dan
bukan untuk memikirkan hal yang tak pasti apalagi yang tak perlu .
Tetapi Ya Rabb, bukankah itu juga bagian dari ibadah (interupsi hati).
Astagfirullah, tak boleh berharap pada manusia,materi,atau apapun
itu selain hanya pada-Mu saja. Tugas kita semua adalah terus menghamba
pada-Nya, menyempurnakan ikhtiar dan menyenandungkan doa-doa kecil
menurut-Mu tetapi besar bagiku. Tapi Kau Maha Bijaksana, sebab semua
doa tak pernah ada yang Kau anggap remeh !” (masih interupsi hati)
Siapapun orangnya pastilah telah merasa gelisah jika sesuatu yang
dinanti belum juga kunjung datang, tapi bukankah rencana-Mu lebih indah
dari yang kita sangka. Allah seandainya tapak-tapak doa berbekas pada
pualam, bukankah kita seharusnya percaya bahwa Kau lebih melihat dengan
pasti dari sekedar tapak doa di pualam itu. Ah Rabb, andai ini sebuah
pengharapan yang kuistilahkan, pengharapan sempurna, harusnya kita
tetap menjaga pengharapan itu dan meyakini takdir suci yang tak kan
pernah salah. Begitulah Engkau mengajarkan pada kami dan sabda-Mu yang
Kau abadikan dalam Kitab-Mu. Tertulis kisah seorang lelaki utusan yang
hampir putus asa berada dalam perut Ikan Hiu. Begitu gulita tanpa
cahaya, justru ketika rasa hampir putus asa akan pengharapan, tapi doa
dan permohonan ampunnya kepada-Mu terus mengalir dari mulutnya yang
masih dapat berucap. Dengan kuasa-Mu, maka Kau muntahkan Ikan Hiu
tersebut untuk mengeluarkan lelaki utusanmu, Yunus A.S ke ruang cahaya
kehidupan bumi.
Begitulah kisah yang lain mengajarkanku, ternisbat juga dalam
Kitab-Mu. Kisah Ashabul Kahfi yang telah terperangkap dalam kepekatan
di dalam Goa, terkunci oleh batu-batu yang tak mungkin dibuka oleh
tangan ringkih seorang hamba, Kau mudahkan semuanya semudah Kau katakan
Kun Fayakun.
Dan begitu banyak kisah indah terukir dalam kitab suci Alquran yang
Mulia.yang mestinya menjadi tuntunan kita dalam menyikapi keadaan hari
ini, meski sulit.
Begitulah seharusnya kita yang memiliki sebuah
asa, cita, pengharapan. Semua akan indah pada waktunya. Bagaimanapun
tugas kita adalah terus menyempurnakan ikhtiar di bumi dan
menggantungkan doa-doa panjang kita dilangit. Biarkan doa itu berada
ditangan para bidadari, malaikat yang akan menceritakan pada Rabbnya
tentang kisah seorang hamba di sebuah tempat terpencil dari banyaknya
galaksi dan planet.Tempat yang sering kita sebut Bumi.
Sahabat teruslah berusaha dan biarkan Dia akan jadi penentu hadiah terbaik apa yang layak untuk kita dapatkan.
(Allahulam Bishowab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar